- Jelaskan esensi keterkaitan geografi politik dengan studi hubungan internasional, sejarah dan ilmu politik!
Jawab:
Geografi berasal dari kata bahasa Yunani “geographia”, terdiri dari dua kata, geo yang berarti ‘bumi’ dan graphein artinya ‘citra’ atau ‘gambaran’. Perkataan geografi diambil dari perkataan Inggris yang berasal dari perkataan Greek hê gê (”bumi”) dan graphein (”menulis” atau “menggambarkan”). Geografi juga merupakan pelbagai buku sejarah berkenaan bidang ini, khususnya Geographia oleh Klaudios Ptolemaios pada abad ke-2.
Dari asal-usul kata ini dapatlah dikatakan bahwa geografi berarti ilmu pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Obyek kajian geografi adalah lapisan- lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer, meliputi lapisan atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer.
Adapun geografi politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional.
Teori asal-usul negara terbagi atas dua bagian:
1. Teori yang bersifat spekulatif
Asumsinya bahwa negara yang dibentuk dari teori matriakhal. Para tokoh yang mengajukannya adalah Sir John Lubbock, JJ Bachofen dan Edward Jenks. Teori ini lebih mengutamakan hak keibuan (mother right), yaitu asal usul negara dari ”garis keturunan” yang ditarik dari pihak ibu. Dalam komunitas suku terasing, garis keturunan ibu didasarkan pada clan dan bukan dari gen. Teori spekulatif ini dikemukakan oleh Martin Ira Glassner (1993) yang mengambil contoh kehidupan masyarakat dari suku Bushmen yang hidup di stepa dan gurun Kalahari di sebelah tenggara benua Afrika. Dimana pola hidupnya berburu dan meramu makanan, hidup berkelompok, tinggal di tempat yang mempunyai temperatur udara yang panas, menempati wilayah yang sangat spesifik, tiap kelompok saling menghormati batas wilayahnya masing-masing, masing-masing kelompok juga mengetahui dengan baik wilayahnya. Mereka diatur berdasarkan garis keturunan ibu (clan). Dari pembagian kelompok pada suku Bushmen dengan wilayahnya masing-masing ini boleh jadi merupakan cikal bakal berdirinya suatu negara.
2. Teori yang bersifat historis
Dikenal ppula dengan nama teori evolusionistis atau teori gradualistik mengemukakan bahwa negara tumbuh atau terbentuk secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Negara bagaikan lembaga sosial yang dibentuk untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia.
1. ketika populasi bertambah, maka tekanan harta untuk hidup juga bertambah. Sebab ini mengiring manusia untuk berjuang diantara bermacam bangsa untuk mengkontrol wilayah dan kekayaan lainnya untuk kehidupan.
2. secara berangsur-angsur peperangan menjadi sebuah seni, dan pelajaran bagi pejuang, mereka muncul menjadi spesialis dalam kesenian. Negara muncul hidup tatkala penguasa dan pejuang- pejuangnya bersatu membentuk kekuasaan atas suatu wilayah.
3. setelah penguasa tersebut berhasil mendirikan kekusaan di atas kaumnya, maka sifat agresif untuk berperang atau menguasai negara tetangga menjadi kebiasaan dengan alasan untuk memperluas negara.
Ide- ide diatas merupakan gambaran mengenai suku kerajaan yang tidak bisa dipungkiri seperti; Inggris, Skandinavia, Rusia, dan beberapa negara bagian Eropa.
Oppenheimer memberi enam tingkat gambaran atas dasar timbulnya negara:
1. Negara terlahir oleh peperangan, pembunuhan dan perampasan yang terus- menerus. Penakluk membunuh semua kaum lelaki dan sebagai bukti penaklukan mereka membawa anak- anak dan wanita Sebagai barang rampasan.
2. penyerahan diri kaum lemah terhadap kaum kuat, dimana mereka tidak berdaya untuk melawan. Para penakluk berhenti membunuh, maka gantinya mereka dijadikan budak.
3. penakluk dan yang tertakluk bergabung bekerja sama guna meraih keuntungan yang baik.
4. perpaduan lebih lanjut dari penjajah dan yang dijajah. Mereka bukan saja mempelajari untuk hidup bersama, akan tetapi juga bersatu untuk menguasai daerah lainnya.
5. mereka menemukan dasar perlengkapan administratip untuk menyudahi perselisihan dibagian dalam.
6. para pemimpin dan sekelompok pemenang menjadi raja, dimana asisten militernya menjadi penasehat, dan raja beserta adviser mulai berkuasa, sehingga diselenggarakan hukum atau undang-undang terhadap warganegaranya.
Pendekatan geografi politik dalam membahas objek studinya yaitu
1. pendekatan historis yaitu yang mengkaji asal mula dan perkembangan suatu negara. Contohnya:
2. pendekatan faktual yaitu digunakan untuk mempelajari kenyataan-kenyataan kehidupan politik suatu negara dengan berbagai unsur geografisnya seperti luas, bentuk wilayah, iklim, sumber daya dan penduduk.
3. pendekatan fungsional yaitu yang mempelajari tentang bagaimana suatu negara membina dirinya sendiri ke dalam. Pendekatan ini mempelajari kekuatan-kekuatan yang sifatnya nonpolitis seperti iklim, pegunungan, penebaran penduduk yang idak merata, pengaruh faktor fisik dan manusia terhadap aktivitas politik negara, bagaimana pengaruh aspe-aspek politik yang dilaksanakan terhadap aspek lain, bagaimana hubungan luar negeri dan bagaimana tingkat ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
4. pendekatan relationship yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada hubungan faktor-faktor lingkungan (alam) dengan aspek-aspek politik. Contohnya:
Jawab:
Perbedaan antara geografi politik dengan geopolitik yaitu:
Gografi politik merupakan cabang dari geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional.
Sedangkan istilah geopolitik pertama kali digunakan oleh Rudolf Kjéllen, seorang ahli politik dari Swedia pada tahun 1905. Sebagai cabang dari geografi politik, geopolitik fokus pada perkembangan dan kebutuhan akan ruang bagi suatu negara. Geopolitik mengkombinasikan teorinya Friedrich Ratzel’s tentang perkembangan alami sebuah negara dengan Heartland Theory (teori kawasan inti) dari Sir Halford J. Mackinder’s untuk membenarkan praktek-praktek yang bersifat ekspansionis dari beberapa negara.
Menurut saya kesimpulannya yaitu bahwa geografi politik yang merupakan cabang dari geografi manusia mempelajari garis besar perkembangan dan hubungan kenegaraan (ekstern= antar negara), sedangkan geopolitik hanya mempelajari perkembangan dan kebutuhan akan ruang bagi suatu negara (intern=dalam negara).
Jawab:
Kriteria batas negara:
- batas etnis/ kultur
di buku dinyatakan bahwa batas ini kurang efisien untuk membedakan antara etnis/ kultur yang satu dengan lainnya namun, sebenarnya tidak jadi masalah kalau di antara dua etnis/ kultur yang berbeda memang benar-benar ingin terpisah supaya ruang geraknya baik dalam beraktivitas maupun dalam kegiatan lainnya supaya tidak salinng bersinggungan. Sehingga dalam mengeksploitasi lahan tidak terjadi sengketa. Batas etnis/ kultur akan terlihat dari jumlah mayoritas etnis/ kultur yang ada dan biasanya ada suatu kebiasaan baik dari pola perilaku maupun dari dialek bahasa yang digunakan. Untuk sekarang ini hal tersebut telah menjadi rahasia umum, sehingga satu sama lain akan mengerti dengan sendirinya siapa dan tinggal dimana orang tersebut.
- batas gunung atau pegunungan
untuk bataa ini sudah sangat jelas dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena batas ini dapat dilihat langsung. Namun perlu diprediksi juga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya longsor yang lambat laun akan mengikis habis gunung/pegunungan tersebut, atau karena terjadinya tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga akan menyebabkan over population dan kemungkinan penduduk akan membuat pemukiman di atas gunung tersebut, maka upaya untuk tetap menjaga batas tersebut harus dibuat titik koordinat, yang ukurannya tidak akan berubah.
- batas sungai
hal ini juga sama dengan batas pada daerah gunung/ pegunungan yaitu untuk mengantisipasi terjadinya erosi, kemudian timbulnya tanah hasil sedimentasi yang akan menjadi sengketa atas kepemilikannya, maka harus ada pengukuran dengan menggunakan titik koordinat terlebih dahulu. Untuk pengunaannya maka hal ini masih menjadi pemikiran pihak-pihak yang berwenang dalam mencari solusinya. Tapi kalau menurut saya, salah satu dari dua daerah yang wilayahnya dibatasi dengan sungai maka harus ada ketetapan luas atau jarak dari batas tanah, misalnya daerah A berbatasan dengan daerah B dibatasi dengan sungai yang lebarnya 30 m, dan kedalamannya sekitar 10 m, maka daerah A telah memasang tiang pancang yang berjarak 15 meter dari daratan begitu pula dengan daerah B, namun keduanya harus dibarengi dengan pengukuran dengan memakai titik koordinat baik daratan yang menjadi patokan jarak maupun tiang pancang yang ditancapkan di tengah-tengah sungai.
- batas laut
tidak berbeda juga dengan batas sungai, batas laut pun diperlukan suatu alat yang nilai keabsolutannya tinggi, namun harus diperhitungkan pula daerah-daerah luar terkecil yang pada saat survei pertama tidak ada menjadi ada, dengan melihat potensi-potensi yang ada di suatu negara, dilihat dari segi sejarahnya bahwa Indonesia khususnya merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau (1000 pulau) baik pulau besar maupun pulau kecil. Dan harusnya ada petugas pencatat jumlah pulau yang bekerjasama dengan angkatan laut supaya bisa menyisir lautan Indonesia untuk mensurvei pulau-pulau terkecil di Indonesia.
- jenis batas negara lainnya
dengan alasan-alasan lainnya jenis batas negara lain akan muncul disesuaikan dengan kebutuhan.